Tags


Beberapa hari yang lalu, beberapa member FEC ini melontarkan ide untuk ber-chat ria. Tujuannya mo praktek bahasa inggris. Jadi cari ilmu, sekalian teman baru. Mereka berharap teman baru mereka ini bisa membantu melancarkan bahasa inggris. Gw uda satu tahun lebih join. Dari mulai 3000 member sampe sekarang jadi 11000 member. Topik ini uda berkali-kali diomongin, dan yang lalu-lalu ga jelas keberadaannya. Gw sih uda rada bosen denger hal begini. Apalagi moderatornya uda kasi peringatan, “Kecuali ada yang jadi moderator, tolak aja email dengan subyek yang sama. Kasian yang lain”. Gw pikir sih bener juga. Sapa yang mau baca posting eyel2an masalah waktu dan sapa yang jadi fasilitatornya. Gw share pengalaman gw. Gw sempat ikutan 4 kali. Conference pertama dadakan, yang kedua, dan seterusnya ada fasilitatornya.

Yang pertama gw ikutan adalah model conference room dadakan. Topiknya yang langsung dibikin di room itu. 20-30 orang langsung ikutan. RAME bok….kayak pasar kebakaran. Trafficnya bagus alias ga sempat delay. Satu post langsung ditanggapi oleh yang lain. Tapi kelemahannya…cuma 4-5 orang saja yang berani komentar. Sementara yang masih bingung dan kecampuran bahasa indonesia, ga ada yang sempat benerin. Akhirnya, ya….diem….cuma orang2 itu aja yang komentar.

Yang kedua,ketiga dan seterusnya, hampir sama dengan yang diatas. Cuma anggotanya lebih sedikit. Diawali dari ajakan p’ PK. Gw langsung bilang ama beliau, “Pak, Please advice time and date. We dont have enough time to discuss”. Dia setuju. Setiap senin jam 5 sore. Pertemuan pertama, waduh….kok semuanya jadi jaga gengsi gini. Saling nunggu bicara. Bingung tentukan topik pula. Dalam 30 menit, bisa ganti sampe 4 topik. Beberapa member sempat keluar masuk room. Alasannya, lagi sibuk kerja. Kemudian sempat ngobrol kanan-kiri, ternyata kebanyakan dari mereka memakai fasilitas kantor untuk chatting. Ya…ga bisa disalahkan kalo mereka lebih memprioritaskan pekerjaan mereka. Kemudian gw ada ide, gimana kalo waktunya dipindah. Ya…uda keburu pulang pesertanya. Sapa yang betah ngantor lama-lama, ga diitung lembur lagi…

Dan kali ini ada ajakan yang lain lagi…gw pikir ini harus diseriusin. Gw bikin resume observasi dari pengalaman gw. Berikut hasil observasi, dan gosip kanan kiri:

  • Waktu. Jika anda pake fasilitas kantor di jam kantor untuk chat, mending lupakan. Lebih baik kerja yang baik supaya cepat naik pangkat. Sehubungan dengan penggunaan fasilitas kantor di jam kantor, maka sangat dimaklumi jika beberapa orang akan bersikap pasif karena membagi perhatiannya. Untuk belajar dengan efektif, partisipasi aktif dan konsentrasi sangat diharapkan. Ga ada gunanya anda belajar bahasa inggris disambi kerja. Mending di warnet, ato di rumah dan itu memang waktu luang anda.
  • Model conferencenya mo gimana? Yang urakan? Ato yang model ada mentornya? Ya…mentor ini fungsinya jadi bos yang ngatur kelas. Ngajarin suatu topik ato mengkoreksi kesalahan ucapan member. Sehingga anda belajar sesuatu. Ato bisa juga model discussion class. Tiap pertemuan, membahas satu topik sampe tuntas. Anda belajar mengungkapkan pendapat dalam bahasa inggris. Setau gw milis bahasa jepang, tadotsugakuen, menerapkan metode online class. Moderator merangkap gurunya pula. Mengajarkan pada membernya gimana menyusun kalimat, tata bahasa dan lain-lain. Ada pembagian kelas pemula, menengah dan expert. Seinget gw, ada jadwalnya yang diposting tiap bulan. Tanggal sekian membahas A, minggu depan membahas B dan seterusnya. Penentuan metode ini diharapkan bisa menyaring orang2 yang punya motivasi yang berbeda dengan tujuan room itu dibuat. Why? Simak poin berikutnya…
  • Gw dapat pelajaran baru hari ini. Setiap orang punya motivasi yang berbeda untuk mengikuti suatu kelas. Ada yang pengen belajar serius, ada yang pengen seneng2 aja. Ada yang pengen iseng, ada juga yang ngaco. Makanya ada rule dan kode etik percakapan. Gw maklum karena setiap orang punya latar belakang berbeda, makanya akan ada pemahaman yang berbeda pula. Sehingga timbul keluhan, “Banyak aturan lah” ato “Gw pengen nyari teman nih, bukan dikuliahin” dan berbagai macam komplain yang memerahkan telinga moderator. Moderator uda banyak kerjaan, ga dibayar, eh masih dimaki2 juga. Sungguh terlalu !! Dengan adanya metode, rule dan kode etik tersebut, maka diharapkan semua orang mengerti adat istiadat room yang harus dipatuhi. Jika tidak? Just say, “My Room, My Rules. If you disagree, please get out !! You may arrange your own room with your own rules.”
  • Topik. Wajibkah? Jika semua orang uda saling kenal kayak forum OSASA di kantor, topiknya bisa macam2 dan bisa berubah dengan cepat. Jika semua orang masih baru kenal, penentuan topik pembicaraan akan mempermudah alur pembicaraan. Perlu diingat, ga semua orang punya kemampuan yang sama. Topik yang sangat spesial yang cuma dipahami segelintir orang juga tidak baik. Ora nyambung. Kecuali seperti poin berikut ini…
  • Pertimbangkan join di room yang dikelola orang berbahasa inggris. Ga harus bule loh. Bisa jadi dia seorang Indian, Singaporean, Arabs ato apalah. Yang jelas komunikasi di room itu menggunakan bahasa Inggris. Topiknya bisa anda pilih sendiri. Mulai dari topik serius sampe esek-esek. Biasanya kalo belajar sambil ngeres malah cepet bisa… 🙂 Ada 2 manfaat yang bisa didapatkan yaitu melatih kemampuan bahasa dan mendapatkan wawasan baru sesuai topik yang dipilih.
  • Chat room ini cuma ngelatih anda reading dan writing. Sedangkan listening dan speaking tidak bisa anda praktekan, kecuali menggunakan voice conference. Kualitas voice conference ini masih buruk, ada delay dan gema. Kalo tetap mau pake, silakan persiapkan headphone include microphone.
  • Listening dan speaking adalah kemampuan dasar berbahasa dan paling mudah dipelajari. Banyak member malah mengharapkan room ini untuk meningkatkan conversation skill. Gw bilang, “Non sense. Mending praktek di english club.” Tekanan suara, pronounciation, dan gesture itu ga bs dipraktekkan dengan baik di conference chat (kecuali dengan bantuan webcam kali…). Gw sendiri ngerasa kemampuan reading dan writing gw meningkat pesat dengan chatting. Tapi di sisi lain, gw belum mencapai taraf fasih berbahasa inggris. Ini gw perbaiki dengan berbicara dengan teman sekantor, say hello ama bule di sekitar gw dan ama istri gw. Chatting hanya sekedar menjaga hubungan baik dengan teman2 lama.
  • Kalo memang mo melatih writing, coba pertimbangkan untuk menulis karangan pendek dalam bahasa inggris. Jika anda member FEC, jawab aja posting member lain (jangan ASBUN loh ya) dengan menggunakan bahasa inggris. Ato posting blog aja kayak gw. Plus gw juga aktif di ubuntu-forum. Cukup pusing…tapi worth it.
  • Kalo masih nekat juga. Mending chat satu lawan satu. Gw malah lebih suka yang model begini. Keuntungannya, kenal lawan bicara lebih dekat. Lebih akrab. Gw nyaman karena merasa bicara dengan teman. Topiknya bisa ganti tiap hari ato malah tiap menit. Baru ketemu nanya kabar, sejam berikutnya cerita kerjaan, besoknya curhat masalah pribadi, seminggu lagi olok-olokan. Enak kan? Entah kapan, jangan2 malah dapat kerjaan (ini pengalaman pribadi gw juga loh..).

~Just my Rp. 100~ ;p